Komunikasi telah berubah dengan
hebat sejak kemunculan internet. Internet memungkinkan masyarakat atau publik
untuk menyumbangkan karya jurnalistik, tanpa pelatihan profesional.
Citizen journalism adalah kegiatan masyarakat yang “bermain dengan aktif dalam proses mengumpulkan, melaporkan, menganalisis, dan menyebarkan informasi dan berita”. Intensitas dari partisipasi ini adalah untuk menyediakan informasi yang independen, akurat, relevan yang mewujudkan demokrasi.Citizen journalism adalah bentuk spesifik dari media massa.
Citizen journalism adalah keterlibatan warga dalam memberitakan sesuatu (dalam pengertian setiap orang adalah wartawan dan kerja wartawan bisa dilakukan oleh setiap orang). Citizen journalism tidak bertujuan menciptakan keseragaman opini publik namun lebih menitikberatkan pada “inilah yang terjadi di lingkungan kita”. Pemberitaan citizen journalism lebih mendalam dengan proses penayangan berita di televisi, dengan menggunakan visual dari masyarakat. Citizen journalism dinilai sebagai bentuk partisipasi aktif masyarakat untuk menyuarakan pendapat secara lebih leluasa, tersruktur, serta dapat diakses secara umum dan sekaligus menjadi rujukan alternatif.
Pergerakan citizen journalism dimulai setelah jurnalis mulai mempertanyakan prediksi pekerjaan mereka. Pers tidak lagi menjadi pembela masyarakat, justru menjadi kekuatan yang bisa membahayakan masyarakat. Di sini setiap orang dapat menjadi subjek sekaligus objek dari dari media massa, bukan lagi hanya menjadi subjek seperti dalam media-media konvensional. Dalam media konvensional biasanya hanya mereka yang terdaftar sebagai wartawan dalam media tersebut saja yang dapat memberikan berita, sedangkan masyarakat pada posisi pasif sebagai penonton, pemirsa ataupun pembaca saja. Masyarakat tidak dilibatkan terlalu jauh untuk dapat menentukan topik, tema maupun bahasan dalam setiap pemberitaannya. Karena sejauh ini ternyata media-media utama, mainstream yang ada, tidak bisa memenuhi kebutuhan dengan alasan space, industri, bisnis serta alasan lainnya.
Citizen journalism adalah kegiatan masyarakat yang “bermain dengan aktif dalam proses mengumpulkan, melaporkan, menganalisis, dan menyebarkan informasi dan berita”. Intensitas dari partisipasi ini adalah untuk menyediakan informasi yang independen, akurat, relevan yang mewujudkan demokrasi.Citizen journalism adalah bentuk spesifik dari media massa.
Citizen journalism adalah keterlibatan warga dalam memberitakan sesuatu (dalam pengertian setiap orang adalah wartawan dan kerja wartawan bisa dilakukan oleh setiap orang). Citizen journalism tidak bertujuan menciptakan keseragaman opini publik namun lebih menitikberatkan pada “inilah yang terjadi di lingkungan kita”. Pemberitaan citizen journalism lebih mendalam dengan proses penayangan berita di televisi, dengan menggunakan visual dari masyarakat. Citizen journalism dinilai sebagai bentuk partisipasi aktif masyarakat untuk menyuarakan pendapat secara lebih leluasa, tersruktur, serta dapat diakses secara umum dan sekaligus menjadi rujukan alternatif.
Pergerakan citizen journalism dimulai setelah jurnalis mulai mempertanyakan prediksi pekerjaan mereka. Pers tidak lagi menjadi pembela masyarakat, justru menjadi kekuatan yang bisa membahayakan masyarakat. Di sini setiap orang dapat menjadi subjek sekaligus objek dari dari media massa, bukan lagi hanya menjadi subjek seperti dalam media-media konvensional. Dalam media konvensional biasanya hanya mereka yang terdaftar sebagai wartawan dalam media tersebut saja yang dapat memberikan berita, sedangkan masyarakat pada posisi pasif sebagai penonton, pemirsa ataupun pembaca saja. Masyarakat tidak dilibatkan terlalu jauh untuk dapat menentukan topik, tema maupun bahasan dalam setiap pemberitaannya. Karena sejauh ini ternyata media-media utama, mainstream yang ada, tidak bisa memenuhi kebutuhan dengan alasan space, industri, bisnis serta alasan lainnya.
Meski citizen journalist memiliki kebebasan dalam
menyampaikan informasi, namun dia membawa ruang hukum komunikasi massa atau
hukum informasi atau hukum pers yang berlaku di Indonesia. Menjaga informasi
bukan urusan jurnalistik. Pun di media massa tidak ada kata “menjaga”. Menjaga
informasi—mana yang harus disiarkan atau tidak—sudah bukan ranah jurnalistik
Indonesia karena sudah ada batasan-batasan hukum. Bahkan di Indonesia, hukum
pers bukan dibebani oleh hukum pers semata, tapi hukum-hukum lain.
Undang-undang dan KUHP berisi pasal-pasal yang sebenarnya membebani pers.
Di Indonesia, citizen journalism baru berkembang sejak 2005, namun telah banyak media online di Indonesia menerapkan citizen journalism di antaranya panyingkul.com, halamansatu.net, wikimu.com, kabarindonesia, greenpressnetwork, dsb. Bahkan media-media cetak dan elektronik nasional pun sekarang telah menerapkan sistem citizen journalism, sebut saja Republika yang telah menerapkan citizen journalism sejak 7 Januari 2007 atau radio Elshinta yang sejak tahun 2000 telah menerapkan citizen journalism dan memiliki kurang lebih 100.000 citizen reporter.
Di Indonesia, citizen journalism baru berkembang sejak 2005, namun telah banyak media online di Indonesia menerapkan citizen journalism di antaranya panyingkul.com, halamansatu.net, wikimu.com, kabarindonesia, greenpressnetwork, dsb. Bahkan media-media cetak dan elektronik nasional pun sekarang telah menerapkan sistem citizen journalism, sebut saja Republika yang telah menerapkan citizen journalism sejak 7 Januari 2007 atau radio Elshinta yang sejak tahun 2000 telah menerapkan citizen journalism dan memiliki kurang lebih 100.000 citizen reporter.
Media massa baik elektronik maupun cetak sama-sama memiliki
peranan penting dalam membangun opini publik. Karena itu, media dapat mengambil
paradigma yang dinilainya penting untuk diketahui publik. akar dari proses
pembentukan opini adalah sikap (attitude). Sikap adalah perasaan atau suasana
hati seseorang mengenai orang, organisasi, persoalan atau objek. Sikap
menggambarkan predisposisi seseorang untuk mengevaluasi masalah kontroversional
dengan cara menyenangkan ataupun tidak menyenangkan. Secara singkat, sikap
adalah suatu cara untuk melihat situasi. Sikap yang diungkapkan adalah opini.
Latarbelakang kebudayaan, ras, dan agama seringkali menentukan sikap seseorang.
Sama halnya dengan R.P Abelson (dalam Ruslan 1999) bahwa untuk memahami proses
pembentukan opini seseoang dan Publik berkaitan erat dengan sikap mental (Attitude),
persepsi (persepstion) yaitu proses pemberian makna dan hingga kepercayaan
tentang sesuatu (belief).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar